Jasa Fabrikasi Conveyor Alor | 0812-2245-0496

Jasa fabrikasi conveyor Alor menaikkan keuntungan usaha Anda menggunakan dengan conveyor custom cocok Kebutuhan produksi.

 

Jasa fabrikasi conveyor Alor

Kami membantu meningkatkan omset bisnis Anda memakai dengan conveyor custom cocok Kebutuhan produksi.

 

 

Jasa fabrikasi conveyor Alor

 

 

Jangan biarkan pendapatan bisnis Anda STAGNAN DAN TURUN karena lini PRODUKSI LAMBAT tanpa CONVEYOR Custom yang SESUAI!!!!

 

Usaha mandeg bahkan bangkrut gara-gara tidak menggunakan jasa fabrikasi conveyor Alor

 

Alat produksi seperti conveyor benar-benar penting untuk mendukung produksi Anda. Sekiranya Anda ingin meningkatkan produksi maka conveyor custom yang sesuai dengan desain untuk mengembangkan produksi adalah suatu keharusan. Dengan memakai conveyor yang tidak sesuai dengan kebutuhan maka Anda akan mengalami dua kerugian. Pertama, uang Anda sia-siakan karna membeli barang produksi yang tidak sesuai dan kedua, tujuan Anda untuk menaikkan produksi tak tercapai.

 

Bagaimana sistem jasa fabrikasi conveyor Alor memproduksi conveyor untuk Anda…

Untuk bisa memproduksi conveyor custom yang bisa mengoptimalkan produksi sehingga meningkatkan omset Anda, kami mempunyai tiga keunggulan dari jasa fabrikasi conveyor Alor yaitu:

Desain Conveyor Custom sesuai Kebutuhan

Datum Presisi untuk mendesain conveyor custom layak dengan kebutuhan produksi supaya produksi bisa maksimal.

Kelengkapan dan Peralatan Modern Terbaru

Datum Presisi menawarkan jasa fabrikasi conveyor Alor menggunakan bahan terbaik dan kelengkapan modern terbaru supaya fabrikasi conveyor bisa optimal.

Pemasangan dan Instalasi Conveyor Maksimal

Datum Presisi menawarkan pemasangan dan instalasi yang fit dengan kelengkapan produksi yang lain.

 

Portfolio fabrikasi conveyor Alor

Kami telah memproduksi conveyor sebanyak:

Animasi Perhitungan Hasil Produksi Conveyor

Dan akan terus bertambah seiring waktu.

 

Saat ini kami telah melayani ratusan perusahaan untuk membantu mereka menaikkan produksi. Berikut yaitu diantaranya.

 

Animasi Logo klien

 

 

Testimoni Klien Jasa fabrikasi conveyor Alor Yang Puas…

Berikut yakni sebagian testimoni dari klien kami untuk menunjukan kepuasannya terhadap hasil produksi fabrikasi kami.

Harga sebanding dengan kualitasnya

Setelah dibanding-banding harga conveyor di datum harga paling kompetitif dan make sense, setelah mendapat produknya harga sebanding dengan kualitasnya

 Bpk. Alan Perdana – PT Illiadi

Selama operasional tidak ada masalah

Sebelum di datum, conveyor dari produsen lain sering bermasalah. Dengan conveyor dari datum, selama operasional tidak ada masalah sehingga produksi meningkat

Bpk. Darmaga Ramelan – PT Radiant Utama Interinsco

Desain, fabrikasi dan instalasi cepat

Proses desain fabrikasi dan instalasi cepat dan yang dipesan matching dan sesuai dengan mesin yang lain sehingga produksi dapat ditingkatkan optimal

Bpk. Husin Nugraha – PT Integra Geosolusindo

 

Ingin meningkatkan keuntungan dengan conveyor custom yang tepat? Ikuti Tiga tahap ini…

Datum Presisi menawarkan jasa fabrikasi conveyor Alor untuk menaikkan jumlah produksi sehingga pendapatan naik. Untuk mencapai tujuan hal yang demikian, silahkan ikuti 3 tahap berikut:

WA Kami Sekarang Juga Untuk Konsultasi

Silahkan hubungi kami, jasa fabrikasi conveyor Alor, via WA / Telepon untuk berdiskusi tentang conveyor yang cocok dengan kebutuhan usaha Anda.

Survey, Desain, Fabrikasi Dan, Install

Kami, jasa fabrikasi conveyor Alor, dapat melakukan survey bila dibutuhkan untuk bisa merancang, fabrikasi dan pemasangan.

Keuntungan Meningkat Dengan Conveyor Custom

Keuntungan usaha Anda akan tambah dengan conveyor custom terbaik terbaik memenuhi kebutuhan produksi secara optimal.

 

 

Jasa fabrikasi conveyor Alor

Kami, jasa fabrikasi conveyor Alor, mampu memfabrikasi semua jenis conveyor. Berikut Kami tawarkan lima macam utama conveyor custom untuk berbagai keperluan. Penawaran khususKe-4 jenis conveyor tersebut adalah:

Gravity Roller Conveyor; Harga 4 jt menjadi 2,5 jt per meter.

Belt Conveyor; Harga 7,5 jt menjadi 5 jt per meter.

Screw Conveyor; Harga 9,5 jt menjadi 7,5 jt per meter.

Chain Conveyor; Harga 8 jt menjadi 5 jt per meter.

 

 

Jasa fabrikasi conveyor Alor

Kami tahu Anda berkeinginan mengembangkan usaha dan meningkatkan omset dari bisnis Anda. Untuk mencapainya berharap tidak berharap peningkatan produksi secara jumlah dan kecepatan sepatutnya dikerjakan. Untuk hal hal yang demikian diperlukan mesin produksi yang lebih cepat dan maksimal.

Tanpa adanya conveyor custom yang pantas dengan cara yang ada, peningkatan produksi tidaklah mungkin. Conveyor yang sesuai dan sesuai yang mampu memaksimalkan alur produksi yang ada terbukti tak mudah didapatkan. Melainkan ini membuat peningkatan produksi tertunda dan membuat Anda tertekan dan stress memandang masa depan usaha Anda.

Anda tahu kecuali menerima dan melayani klien Anda dengan baik, lini produksi yang optimal yaitu kunci kemajuan bisnis Anda. , Anda tidak mempunyai keahlian untuk dapat mengembangkan desain conveyor untuk produksi Anda.

Disinilah Kami, Datum Presisi jasa fabrikasi conveyor Alor, hadir untuk menolong lini produksi Anda.

Kami sudah membantu ratusan usaha untuk meningkatkan volume produksi yang diinginkan. Dengan tiga keunggulan yang kami miliki, kami yakin dapat membantu Anda meningkatkan omset dengan meningkatkan produksi dengan tiga keunggulan utama.

Tiga keunggulan kami merupakan desain conveyor custom cocok kebutuhan, kelengkapan dan peralatan modern terkini dan pemasangan dan instalasi conveyor maksimal.

Jadi Silahkan hubungi kami, jasa fabrikasi conveyor Alor lewat WA / Telepon untuk berbincang-bincang tentang fabrikasi conveyor Alor yang pantas kebutuhan usaha Anda, kami bisa melakukan kuesioner apabila diperlukan untuk bisa mendesain. fabrikasi dan instalasi, dan Omset usaha Anda akan meningkat dengan jasa fabrikasi conveyor Alor terbaik memenuhi kebutuhan produksi secara maksimal.

Jadi langsung HENTIKAN PENURUNAN OMSET bisnis Anda dan mulailah TINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI Anda, dengan menggunakan JASA FABRIKASI CONVEYOR CUSTOM

Alor.

 

 

Jenis Produksi Conveyor

Kami memfabrikasi semua jenis conveyor seperti conveyor batu bara,conveyor belt, gravity roller conveyor, screw conveyor,v belt conveyor,conveyor belt rollers,rubber conveyor belt,wire mesh conveyor,cake breaker conveyor,roller chain conveyor,table top chain conveyor,chain conveyor, drag chain conveyor,flat belt conveyor,modular belt conveyor,rubber skirt conveyor,screw conveyor design,bottom cross conveyor,conveyor aluminium profile,drum roller conveyor,overhead chain conveyor,overhead conveyor,snubber roller conveyor,bottle conveyor belt,box elevator conveyor,bread cooling conveyor,drive pulley conveyor,vertical screw conveyor,conveyor belt bed,heavy duty roller conveyor, horizontal bucket conveyor, dll.

 

Asal klien jasa fabrikasi conveyor Alor

Asal konsumen klien PT Datum Presisi Indonesia berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur melalui online.

Sekilas tentang Kabupaten Alor

Koordinat:

8°13′09″S 124°31′10″E / 8.21917°S 124.51944°E / -8.21917; 124.51944

Kabupaten Alor adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota Alor berada di Kalabahi. Penduduk Alor berjumlah sekitar 211.872 jiwa (2020), sedangkan luasnya adalah 2.928,88 km². Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Pada tahun 2006, PAD kabupaten ini sebesar Rp. 13 miliar dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,9% dan pendapatan per kapita Rp. 1.200.000,-

Menurut cerita yang beredar di masyarakat Alor, kerajaan tertua di Kabupaten Alor adalah kerajaan Abui di pedalaman pegunungan Alor dan kerajaan Munaseli di ujung timur pulau Pantar. Suatu ketika, kedua kerajaan ini terlibat dalam sebuah Perang Magic. Mereka menggunakan kekuatan-kekuatan gaib untuk saling menghancurkan. Munaseli mengirim lebah ke Abui, sebaliknya Abui mengirim angin topan dan api ke Munaseli. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh Munaseli. Konon, tengkorak raja Abui yang memimpin perang tersebut saat ini masih tersimpan dalam sebuah goa di Mataru. Kerajaan berikutnya yang didirikan adalah kerajaan Pandai yang terletak dekat kerajaan Munaseli dan Kerajaan Bunga Bali yang berpusat di Alor Besar. Munaseli dan Pandai yang bertetangga, akhirnya juga terlibat dalam sebuah perang yang menyebabkan Munaseli meminta bantuan kepada raja kerajaan Majapahit, mengingat sebelumnya telah kalah perang melawan Abui.[butuh rujukan]

Sekitar awal tahun 1300-an, satu detasmen tentara bantuan kerajaan Majapahit tiba di Munaseli tetapi yang mereka temukan hanyalah puing-puing kerajaan Munaseli, sedangkan penduduknya telah melarikan diri ke berbagai tempat di Alor dan sekitarnya. Para tentara Majapahit ini akhirnya banyak yang memutuskan untuk menetap di Munaseli, sehingga tidak heran jika saat ini banyak orang Munaseli yang bertampang Jawa. Peristiwa pengiriman tentara Majapahit ke Munaseli inilah yang melatarbelakangi disebutnya Galiau (Pantar) dalam buku Negarakartagama karya Mpu Prapanca yang ditulisnya pada masa jaya kejayaan Majapahit (1367). Buku yang sama juga menyebut Galiau Watang Lema atau daerah-daerah pesisir pantai kepulauan. Galiau yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu Kui dan Bunga Bali di Alor serta Blagar, Pandai dan Baranua di Pantar. Aliansi 5 kerajaan di pesisir pantai ini diyakini memiliki hubungan dekat antara satu dengan lainnya, bahkan raja-raja mereka mengaku memiliki leluhur yang sama.

Pendiri ke 5 kerajaan daerah pantai tersebut adalah 5 putra Mau Wolang dari Majapahit dan mereka dibesarkan di Pandai. Yang tertua di antara mereka memerintah daerah tersebut. Mereka juga memiliki hubungan dagang, bahkan hubungan darah dengan aliansi serupa yang terbentang dari Solor sampai Lembata. Jalur perdagangan yang dibangun tidak hanya di antara mereka tetapi juga sampai ke Sulawesi, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kepulauan kecil di Australia bagian utara adalah milik jalur perdagangan ini. Mungkin karena itulah beberapa waktu lalu sejumlah pemuda dari Alor Pantar melakukan pelayaran ke pulau Pasir di Australia bagian utara. Laporan pertama orang-orang asing tentang Alor bertanggal 8–25 Januari 1522 adalah Pigafetta, seorang penulis bersama awak armada Victoria sempat berlabuh di pantai Pureman, Kecamatan Alor Barat Daya. Ketika itu mereka dalam perjalanan pulang ke Eropa setelah berlayar keliling dunia dan setelah Magelhaen, pemimpin armada Victoria mati terbunuh di Philipina. Pigafetta juga menyebut Galiau dalam buku hariannya. Observasinya yang keliru adalah penduduk pulau Alor memiliki telinga lebar yang dapat dilipat untuk dijadikan bantal sewaktu tidur. Pigafetta jelas telah salah melihat payung tradisional orang Alor yang terbuat dari anyaman daun pandan. Payung ini dipakai untuk melindungi tubuh sewaktu hujan.

Sebelum masuknya agama-agama besar, penduduk Alor menganut paham animisme dan dinamisme. Mereka menyembah matahari (Larra/Lera), bulan (Wulang), sungai (Neda/dewa air), hutan (Addi/dewa hutan), dan laut (Hari/dewa laut). Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri hingga akhir tahun 2020, mayoritas penduduk kabupaten Alor adalah penganut agama Kristen sebanyak 74,87% dimana Protestan 71,75% dan sebahagian Katolik 3,12%. Sementara pemeluk agama Islam juga cukup banyak, sekitar 25,07%, dan selebihnya adalah pemeluk agama Hindu 0,06% dan Buddha, kurang dari 0,01%.

Agama Islam masuk ke Alor melalui desa Gelubala (sekarang Baranusa) di Pulau Pantar, melalui kehadiran seorang mubaligh dari Kesultanan Ternate bernama Mukhtar Likur pada tahun 1522. Data ini diperkuat oleh catatan seorang anak buah penjelajah dunia Ferdinand Magellan dari Portugal bernama Fegafetta yang singgah di Alor pada tahun 1522 dalam pelayarannya kembali ke Eropa. Dia mencatat bahwa di Kepulauan Alor, tepatnya di Pulau Pantar, mereka telah menemukan suatu komunitas Islam yang tinggal di kampung bernama Maloku, Baranusa. Dari tempat ini Islam mulai menyebar ke arah timur dan masuk ke desa-desa di Alor lainnya seperti Bungabali (sekarang Alor Besar), Alor Kecil, Dulolong dan lainnya.[butuh rujukan]

Pada tahun 1523 tibalah lima Gogo bersaudara dari Ternate bernama Iang Gogo, Kima Gogo, Karim Gogo, Sulaiman Gogo dan Yunus Gogo disertai seorang mubaligh lainnya bernama Abdullah. Mereka memiliki misi yang sama dengan Mukhtar Likur, yaitu menyebarkan ajaran Islam di kepulauan Alor. Untuk mencapai tujuan ini, mereka berpisah dan menyebar ke berbagai desa di Alor. Iang Gogo menetap di Bungabali (Alor Besar), Kima Gogo di Malua/Kui/Lerabaing, Karim Gogo di Malaga (nama Portugis untuk Nuha Beng atau Ternate Alor), Sulaiman Gogo di Panje (Pandai) – sebuh desa pantai di ujung paling utara Pulau Pantar, sedangkan Yunus Gogo dan Abdullah menetap di Gelubala, Baranusa.

Tiga desa pertama yang memeluk agama Islam berada di Bungabali Alor Besar (Laffong Beng), Alor Kecil (Laffo Kisu) dan Dulolong (Dalolu). Menurut catatan, cepatnya proses ketiga desa ini memeluk agama Islam adalah karena ketiga desa ini dibangun oleh satu keluarga yang sama, yaitu keturunan dari Sakubala Duli dan istrinya Bui Munangbela. Di Alor Besar Iang Gogo meninggalkan suatu peninggalan bersejarah, yaitu sebuah kitab suci Al Quran yang ditulis tangan. Al Quran ini ditulis di kertas kulit kayu. Saat ini Al Quran tersebut disimpan oleh Saleh Panggo Gogo yang merupakan generasi ke-13 keturunan Iang Gogo.

Agama Kristen pertama kali masuk Alor pada masa administrasi Controleur Bouman pada tahun 1908 ketika seorang pendeta berkebangsaan Jerman, D.S. William-Bach, tiba dengan kapal Canokus dan kemudian kegiatan penyebaran agama Kristen dari Pantai Dulolong. Gereja pertama di Alor dibangun pada tahun 1912, dinamai Gereja Kalabahi (sekarang dikenal sebagai Gereja Pola). Kayu-kayu bangunan gereja ini berasal dari Kalimantan dan menurut catatan dikerjakan oleh para tukang Muslim, bukti dari adanya toleransi antar-umat beragama di Alor sejak dulu.[butuh rujukan]

Dari tahun 1950-an hingga tahun 1980-an para misionaris Kristen silih berganti datang ke Alor dan bekerja sebagai pendeta, perawat bahkan dokter. Dua diantaranya adalah suami-istri Dr. De Jong yang bekerja di RSUD Kalabahi. Dalam bukunya “Brieven aan Alor” (Surat-surat ke Alor) Dr. De Jong menceritakan pengalamannya selama hidup dan bekerja di Alor. Dokter asal Jerman lainnya, Dr. Kleven bahkan memberi nama lokal Alor, Loni, untuk putrinya.

Agama Buddha pertama kali masuk ke Alor melalui para pedagang Tionghoa. Orang Tionghoa pertama yang menjejakkan kakinya di bumi Alor adalah Ong Keng Tjau atau lebih dikenal dengan julukan OKT. Ia tiba di Alor pada tahun 1908 dari kota Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok, dan menetap di Alor Kecil untuk memuali usaha hasil bumi. Dengan berpindahnya pusat pemerintahan, kegiatan perniagaan OKT juga dipindahkan ke Kalabahi pada tahun 1911.[butuh rujukan]

Komunitas Tionghoa yang dibentuk oleh OKT dengan cepat membaur dengan komunitas lokal. OKT sendiri sempat menikahi wanita lokal bernama Ina Lipu yang beragama Islam. Penyebaran ajaran agama Budha di Alor pun lebih bersifat internal, yaitu hanya berkembang di kalangan warga Tionghoa dan keturunannya saja.

Kabupaten Alor secara geografis terletak di antara 125°48″ -123°48″ BT dan antara 8°6″-8°36″ LS. Kabupaten ini berada di wilayah timur laut provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah Kabupaten Alor terdiri atas sembilan pulau. Terdapat 3 pulau besar yang telah dihuni penduduk, yakni: Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura dan kemudian ada enam pulau kecil, yaitu Pulau Tereweng, Pulau Ternate, Pulau Nuha Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge dan Pulau Kura. Luas wilayah yang dimiliki Kabupaten Alor adalah 2.928,88 km².

Sebagai daerah kepulauan paling timur Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Alor berbatasan dengan:

Topografi Kabupaten Alor adalah merupakan konfigurasi wilayah daratan yang bergunung dan berbukit dengan iklim yang variatif sehingga cocok untuk pengembangan aneka komoditi pertanian, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan peternakan. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Alor adalah:

Jenis tanah di Kabupaten Alor temasuk Vulkanik muda sehingga kaya unsur hara dengan struktur tanah yang gembur dan subur. Solum tanah sedang sampai dalam, sehingga tanah lebih stabil dengan kemampuan menahan air tinggi dan dapat diusahakan berbagai jenis tanaman. Kondisi geografi Kabupaten Alor berkonfigurasi bergunung-gunung dan memberikan variasi iklim yang berbeda dan sangat menguntungkan bagi daerah dan rakyat dalam pengembangan tanaman produksi.

Seluruh wilayah Kabupaten Alor masuk dalam kategori iklim sabana tropis (Aw). Dalam jangka waktu setahun, durasi musim penghujan berlangsung relatif cukup singkat, yakni dari bulan Desember hingga bulan Maret, sedangkan musim kemarau mempunyai periode yang cukup panjang yakni ≥7 bulan. Oleh karena iklimnya yang cukup kering, periode hari hujan per satu bulannya biasanya ≤20 hari. Suhu udara di wilayah Kabupaten Alor berkisar antara 21°–33 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±74%.

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Alor dalam dua periode terakhir.

Kabupaten Alor terdiri dari 17 Kecamatan, 17 Kelurahan, dan 158 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 209.974 jiwa dengan luas wilayah 2.864,60 km² dan sebaran penduduk 73 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Alor, adalah sebagai berikut:

Lambang Daerah Kabupaten Alor ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1975, sebagai berikut:
Lambang Daerah berbentuk lukisan “Perisai Segi Lima” dan di dalam lukisan

Perisai Segi Lima terdapat:

Untaian padi, kelopan dan bunga kapas pada ujung-ujung untaian padi dan kelopak serta bunga kapas terdapat:

Tiga lilitan dan pita terbentang dengan tulisan Kabupaten Alor

Lambang dengan tata warna sebagai berikut:

Bandara Mali memilki panjang landasan/arah/PCN: 1.600 x 30 m /03-21/ 22 FCZU. Tergolong kelas IV/A dengan kemampuan bisa untuk mendarat jenis Pesawat C-212, ATR 42, Fokker-50 dan memiliki terminal domestik seluas 500 m2 [butuh rujukan], Perusahaan penerbangan yang melayani Kupang-Alor-Kupang adalah TransNusa Aviation Mandiri dgn jenis Pesawat Fokker-50 & ATR 42-600.

Pelabuhan Baranusa memiliki panjang dermaga dengan panjang 64 meter. Selain Baranusa, terdapat juga pelabuhan laut di Kalabahi dan Maritaing, dalam TA. 2011 dibangun pula pelabuhan duliono di Kota Kalabahi.
Sementara untuk pelabuhan Penyeberangan terdapat di Kalabahi yang dikelola oleh UPT Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Dan dalam TA. 2011 dibangun pula pelabuhan pelabuhan penyeberangan di Pulau Pantar yanitu di Baranusa berdampingan dengan pelabuhan laut yang eksis (Dishub Prov. NTT)

Alor memiliki nama yang pendek hanya empat huruf tetapi keindahan di darat dan di bawah lautnya sangatlah panjang bahkan tak cukup satu minggu untuk menggapainya. Alor begitu penuh kejutan sekaligus mengagumkan mulai dari taman bawah laut, budaya moko, suku tradisional di pegunungan, hingga Al-Quran tertua di Asia Tenggara.

Karang dan biota laut yang mempesona merupakan suguhan wisata andalan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Kebeningan air laut yang dihuni karang dan ikan warna-warni membuat laut Alor terkenal ke seantero jagat. Taman laut Alor disebut-sebut terbaik kedua di dunia setelah Kepulauan Karibia.

Taman Laut di antara Pulau Alor dan Pantar. Mudah dijangkau dengan transportasi darat maupun transportasi laut dari kota Kalabahi. Jarak dari darat 14–19 km sedangkan jarak dari laut sekitar 15 menit. Kawasan ini Memiliki 18 titik selam yang disebut Baruna’s Dive Sites at Alor, yaitu:

Memiliki air laut yang bersih, biota laut yang beraneka ragam, terdapat titik selam yang dapat dinikmati pada malam hari dan taman laut kelas dunia menurut Karl Muller dalam Bukunya East of Bali.

Kampung tradisional Takpala terletak di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor. Perjalanan ke Takpala dari Bandar Udara Mali, Alor bisa ditempuh dengan ojek sepeda motor. Jika dengan kendaraan umum dari Terminal Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, bisa menggunakan bus jurusan Bukapiting lalu turun di Takalelang.[butuh rujukan]

Spanduk selamat datang ke kampung tradisional Takpala menyambut di depan jalan mendaki beraspal menuju Takpala. Perjalanan dari Takalelang menuju Takpala memerlukan waktu sekitar 15 menit jika berjalan kaki. Sebagai kampung tradisional, Takpala memiliki 12 rumah adat dan merupakan tujuan wisata Alor yang telah ditata cukup baik. Masuk kawasan Takpala tidak dipungut retribusi sedikit pun.

Di Takpala bisa dijumpai kehidupan yang sangat bersahaja. Masyarakat menyandarkan kebutuhan sehari-hari pada hasil hutan, sehingga ketika berkunjung di siang hari, suasana kampung tampak sepi karena penduduknya pergi ke hutan mencari kebutuhan hidup.

Jika sebelum kunjungan para wisatawan memberitahukan terlebih dahulu ke dinas wisata setempat, maka warga Takpala bisa diorganisasi untuk menyuguhkan tarian Lego-lego. Tarian ini dilakukan secara massal, bergandengan tangan secara melingkar. Tetabuhan gong dan moko mengiringi gerak rancak para penari.

Letaknya disebelah timur kota Kalabahi kira-kira 15 km dibagian selatan bandar udara Mali. Memiliki pasir putih dan air laut yang bersih serta karang-karang laut yang indah.

Letaknya di bagian utara Bandara Mali, bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan roda 4. Berpotensi besar karena pasir putih dan air laut yang bersih dan lingkungan yang mendukung, tetapi sayangnya belum dikelola secara baik dan profesional.

Berjarak kurang lebih 8 km dari kota Kalabahi, Maimol sebagai kampung nelayan tradisional, memiliki potensi cukup baik, namun belum dikelola secara profesional.

Secara pasti kuliner khas Alor adalah kenari, jagung titi, dan kue rambut. Ketiga kudapan ringan tersebut mudah Anda jumpai di pasar tradisional Kalabahi. Untuk mendapatkan ketiganya sekaligus dalam satu kardus cukup Rp50.000,-

Kue rambut bentuknya mirip gumpalan rambut dan biasanya menjadi teman minum kopi atau teh. Kudapan ini terbuat dari adonan tepung tapioka, tepung beras, air gulan pohon lontar, dan gula pasir. Untuk membuatnya tipis seperti rambut adalah melalui cetakan berbahan kaleng yang dasarnya dilubangi seperti saringan lalu diteteskan ke wajan yang telah diisi minyak panas. Adonan dibentuk seperti kerucut dengan melipatnya kemudian digoreng.

Jagung bose diolah dari jagung berbiji putih yang direndam di air kapur sirih. Kulit arinya dibuang lalu bulir jagung dijemur, direbus hingga matang kemudian disiram santan. Bubur jagung ini biasanya menjadi dinikmati bersama ikan bakar atau sebagai pengganti nasi.

Makanan khas Alor ada juga hasil olahan jagung lainnya yaitu jagung titi. Terbuat dari biji jagung yang dipipil bijinya menjadi bulir kemudian disangrai dalam kuali tanah liat dengan tungku kayu. Berikutnya ditumbuk perlahan (dititi) dengan batu hingga pipih. Biasanya jagung titi dinikmati bersama kenari.

Lodeh jantung pisang adalah kuliner khas Alor yang patut dicicipi. Berupa bagian dalam jantung pisang kepok yang dipilih dan dipilah kemudian dicampur bumbu kaldu yang nikmat.

Di daratan Pulau Alor berdiam beberapa suku tradisional Flores dengan adat-istidat yang tidak banyak berubah sejak zaman batu, bahkan salah satunya masih menyimpan tradisi membuat pakaian dari kulit pohon (pakaian ka). Kemegahan budaya Alor dapat Anda jumpai pada suku Takpala yang tinggal di Desa Lembur Barat, Alor Tengah Utara. Suku adat ini masih memegang teguh tradisi dengan mempertahankan rangkaian bangunan adat berbentuk limas beratap daun kelapa, ditopang empat pilar dalam bingkai pohon asam dan berdinding anyaman bambu. Desa ini didiami suku Abui sebagai suku terbesar di Alor dengan dua rumah adat sebagai simbol utama dan 13 rumah gudang (lumbung pangan).[butuh rujukan]

Salah satu kekayaan budaya di Nusa Tenggara atau Sunda Kecil adalah wilayah ini memiliki banyak sekali bahasa daerah (baca: bahasa suku). Di Pulau Alor ada puluhan bahasa dari suku yang mendiami kampung-kampungnya. Banyaknya bahasa di Alor telah ditelaah oleh peneliti bahasa mancanegara sejak tahun 1930-an.

Di pesisir pantai Alor, ada sebuah desa yang menyimpan Al-Quran tertua di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Al-Quran tersebut terbuat dari kulit kayu dan pewarna alam dengan usia diperkirakan lebih dari 800 tahun. Al-Quran tua ini pernah sekali keluar dari Alor pada April 2011 untuk dipamerkan dalam Festival Legu Gam, Ternate, melalui Kesultanan Ternate.

Luas Pulau Alor adalah 2.119,7 km² dengan jumlah penduduk sekira 181.913 jiwa (2010). Kabupaten Alor sendiri merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 20 pulau dalam 17 kecamatan. Ada 9 pulau yang telah dihuni, yaitu: Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Tereweng, Pulau Ternate, Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge, dan Pulau Kura. 11 pulau lainnya tidak berpenghuni, masing-masing Pulau Sikka, Pulau Kapas, Pulau Batang, Pulau Lapang, Pulau Rusa, Pulau Kambing, Pulau Watu Manu, Batu Bawa, Pulau Batu Ille, Pulau Ikan Ruing dan Pulau Nubu.

Alor termasuk salah satu dari 92 pulau terluar di Indonesia karena berbatasan dengan Timor Leste dan Selat Ombay di sebelah selatan. Alor adalah kepulauan yang dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Di bagian Utara Alor berbatasan dengan Laut Flores, di bagian Barat dengan Selat Lomblen dan Kabupaten Lembata, serta di bagian Timur dengan kepulauan Maluku Tenggara Barat.

Wilayah Pulau Alor mempunyai ketinggian rata-rata sekira 6 hingga 1700 meter di atas permukaan laut dengan iklim semiarid, yaitu terjadi pergantian musim yang periodenya tidak seimbang. Setiap tahun musim hujannya singkat selama 3–5 bulan dan musim kemaraunya panjang 7-8 bulan. Sungai-sungai di Pulau Alor terbilang pendek dan sempit serta mengalir ke arah utara dan selatan lalu bermuara di Laut Flores, Selat Ombai dan Teluk Kalabahi.

Saat ini Kabupaten Alor terdiri dari 17 kecamatan dengan kondisi daratan yang berbukit dan bergunung sehingga memberi variasi iklim yang berbeda tetapi bermanfaat untuk beragam tanaman produksi. Beberapa tanaman yang dibudidayakan adalah: padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kelapa, kopi, jambu mente, cengkih, kemiri, pinang, vanili, kakao, pala, dan lada

Keindahan alam dan keramahan masyarakat di pulau ini seakan menyatu dan membingkiskan pengalaman yang berkesan. Kadang dalam kesederhanaan dapat Anda termukan kedekatan hati dan kesan yang mendalam. Berkunjung ke Alor akan memberi Anda pengalaman menikmati alam yang indah dan sentuhan interaksi masyarakatnya yang ramah. Hal itu seperti banyak disebut orang-orang bahwa kepanjangan Alor adalah: Alam Lestari dan Orang Ramah.

Source

Peta Kabupaten Alor

Peta Provinsi Nusa Tenggara Timur

 

 

Hubungi kami

Jadi meskipun usaha Anda berada Alor, namun hasil fabrikasi conveyor dapat kami kirimkan ke Alor tersebut. Jadi segera hubungi jasa fabrikasi conveyor Alor

 

Lokasi kantor kami ada di:

PT Datum Presisi Indonesia | Fabrikasi Conveyor dan Tangki

Komplek Lingkungan Industri Kecil (LIK) Blok G12A-G13A, Jl. Soekarno Hatta No.Km 12, RW.5, Mekar Mulya, Gedebage, Bandung City, West Java 40614

0812-2245-0496

atau hubungi Jasa Fabrikasi Conveyor Alor via tombol WA dibawah ini

 

Kami membantu meningkatkan pendapatan usaha Anda menggunakan dengan conveyor custom cocok Kebutuhan produksi.

Mungkin Anda juga tertarik...

error: Alert: Content is protected !!