Jasa pembuatan conveyor Kota Semarang menaikkan keuntungan bisnis Anda memakai dengan conveyor custom sesuai kebutuhan produksi.
Jasa pembuatan conveyor Kota Semarang
Kami membantu meningkatkan pendapatan bisnis Anda menggunakan dengan conveyor custom cocok keperluan produksi.
Jangan biarkan omset bisnis Anda STAGNAN DAN TURUN karena lini PRODUKSI LAMBAT tanpa CONVEYOR Custom yang TEPAT!!!!
Alat produksi seperti conveyor benar-benar penting untuk mendorong produksi Anda. Kalau Anda berharap meningkatkan produksi karenanya conveyor custom yang cocok dengan desain untuk mengoptimalkan produksi ialah suatu keharusan. Dengan menggunakan conveyor yang tidak sesuai dengan keperluan karenanya Anda akan mengalami dua kerugian. Pertama, uang Anda sia-siakan karena membeli barang produksi yang tidak sesuai dengan karakter produksi dan kedua, goal Anda untuk menaikkan produksi tak tercapai.
Bagaimana metode jasa pembuatan conveyor Kota Semarang memproduksi conveyor untuk Anda…
Untuk bisa membuat conveyor custom yang bisa mengoptimalkan produksi sehingga menaikkan pendapatan Anda, kami mempunyai tiga keunggulan dari jasa pembuatan conveyor Kota Semarang ialah:
Rancangan conveyor custom sesuai kebutuhan
Datum Presisi untuk merancang conveyor custom pantas dengan kebutuhan produksi supaya produksi bisa optimal.
Peralatan dan perlengkapan modern terbaru
Datum Presisi menawarkan jasa pembuatan conveyor Kota Semarang menggunakan bahan terbaik dan kelengkapan modern terupdate agar pembuatan conveyor dapat optimal.
Pemasangan dan Instalasi Conveyor Optimal
Datum Presisi menawarkan pemasangan dan instalasi yang fit dengan peralatan produksi yang lain.
Portfolio jasa pembuatan conveyor Kota Semarang
…
Kami sudah membuat conveyor sebanyak:
Dan akan terus bertambah seiring waktu.
Saat ini kami sudah melayani ratusan perusahaan untuk menolong mereka meningkatkan produksi. Berikut yaitu diantaranya.
Testimoni Klien Jasa pembuatan conveyor Kota Semarang Yang Puas…
Berikut merupakan sebagian testimoni dari klien jasa pembuatan conveyor kami untuk menunjukan kepuasannya terhadap hasil produksi fabrikasi kami.
Harga sebanding dengan kualitasnya
Setelah dibanding-banding harga conveyor di datum harga paling kompetitif dan make sense, setelah mendapat produknya harga sebanding dengan kualitasnya
Bpk. Alan Perdana – PT Illiadi
Selama operasional tidak ada masalah
Sebelum di datum, conveyor dari produsen lain sering bermasalah. Dengan conveyor dari datum, selama operasional tidak ada masalah sehingga produksi meningkat
Bpk. Darmaga Ramelan – PT Radiant Utama Interinsco
Desain, fabrikasi dan instalasi cepat
Proses desain fabrikasi dan instalasi cepat dan yang dipesan matching dan sesuai dengan mesin yang lain sehingga produksi dapat ditingkatkan optimal
Bpk. Husin Nugraha – PT Integra Geosolusindo
Berharap menaikkan omset dengan conveyor custom yang pas? Ikuti 3 tahap ini…
Datum Presisi menawarkan jasa pembuatan conveyor Kota Semarang untuk menaikkan kapasitas produksi sehingga pendapatan meningkat. Untuk mencapai tujuan hal yang demikian, silahkan ikuti Tiga langkah berikut:
WA Kami Saat Ini Juga Untuk Konsultasi
Silahkan hubungi kami, jasa pembuatan conveyor Kota Semarang, via WA / Telepon untuk berdiskusi tentang conveyor yang cocok dengan keperluan bisnis Anda.
Survei, Desain, Fabrikasi Dan, Install
Kami, jasa pembuatan conveyor Kota Semarang, dapat melakukan survey apabila diperlukan untuk bisa mendesain, fabrikasi dan instalasi.
Omset Menaikkan Dengan Conveyor Custom
Pendapatan usaha Anda akan tambah dengan conveyor custom terbaik memenuhi keprluan produksi secara maksimal.
Jasa pembuatan conveyor Kota Semarang
Kami, jasa pembuatan conveyor Kota Semarang, mampu memfabrikasi semua jenis conveyor. Berikut Kami tawarkan 5 macam utama conveyor custom untuk berbagai keperluan. Penawaran khususKe-4 macam conveyor tersebut adalah:
Pembuatan Gravity Roller Conveyor; Harga 4 jt menjadi 2,5 jt per meter.
Pembuatan Belt Conveyor; Harga 7,5 jt menjadi 5 jt per meter.
Pembuatan Screw Conveyor; Harga 9,5 jt menjadi 7,5 jt per meter.
Pembuatan Chain Conveyor; Harga 8 jt menjadi 5 jt per meter.
Jasa Pembuatan conveyor Kota Semarang
Kami tahu Anda berharap mengembangkan usaha dan meningkatkan omset dari bisnis Anda. Untuk menempuhnya mau tak berharap peningkatan produksi secara jumlah dan kecepatan semestinya dijalankan. Untuk hal tersebut diperlukan mesin produksi yang lebih pesat dan maksimal.
Tanpa adanya conveyor custom yang cocok dengan cara yang ada, peningkatan produksi tidaklah mungkin. Conveyor yang cocok dan cocok yang kapabel mengembangkan alur produksi yang ada rupanya tidak gampang didapat. Namun ini membuat peningkatan produksi tertunda dan membuat Anda tertekan dan stress mengamati masa depan usaha Anda.
Anda tahu kecuali mendapatkan dan melayani klien Anda dengan bagus, lini produksi yang optimal merupakan kunci kemajuan bisnis. Anda tidak memiliki keahlian untuk bisa mengoptimalkan desain conveyor untuk produksi Anda.
Disinilah Kami, Datum Presisi jasa pembuatan conveyor Kota Semarang, hadir untuk menolong lini produksi Anda.
Kami sudah membantu ratusan usaha untuk meningkatkan volume produksi yang diharapkan. Dengan tiga keunggulan yang kami miliki, kami yakin bisa menolong Anda meningkatkan omset dengan meningkatkan produksi dengan tiga keunggulan utama.
Tiga keunggulan kami ialah desain conveyor custom cocok keperluan, kelengkapan dan kelengkapan modern terbaru dan pemasangan dan instalasi conveyor optimal.
Jadi Silahkan hubungi kami, jasa pembuatan conveyor Kota Semarang melewati WA / Telepon untuk berdialog tentang fabrikasi conveyor Kota Semarang yang cocok kebutuhan usaha Anda, kami dapat mengerjakan kuesioner sekiranya diperlukan untuk dapat mendesain. fabrikasi dan instalasi, dan Omset usaha Anda akan meningkat dengan jasa pembuatan conveyor Kota Semarang terbaik memenuhi keperluan produksi secara optimal.
Jadi langsung HENTIKAN PENURUNAN OMSET bisnis Anda dan mulailah TINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI Anda, dengan menggunakan JASA PEMBUATAN CONVEYOR Kota Semarang.
Jenis pembuatan conveyor
Kami memmbuat semua jenis conveyor seperti conveyor batu bara,conveyor belt, gravity roller conveyor, screw conveyor,v belt conveyor,conveyor belt rollers,rubber conveyor belt,wire mesh conveyor,cake breaker conveyor,roller chain conveyor,table top chain conveyor,chain conveyor, drag chain conveyor,flat belt conveyor,modular belt conveyor,rubber skirt conveyor,screw conveyor design,bottom cross conveyor,conveyor aluminium profile,drum roller conveyor,overhead chain conveyor,overhead conveyor,snubber roller conveyor,bottle conveyor belt,box elevator conveyor,bread cooling conveyor,drive pulley conveyor,vertical screw conveyor,conveyor belt bed,heavy duty roller conveyor, horizontal bucket conveyor, dll.
Asal klien jasa pembuatan conveyor Kota Semarang
Asal konsumen klien PT Datum Presisi Indonesia berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah melalui pemesanan online.
Sekilas tentang Kota Semarang
Kota Semarang (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛꦱꦼꦩꦫꦁ, translit. Kuṭå Sěmarang, Pegon: سماراڠ) adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini sekaligus menjadi Kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa. Kawasan mega-urban Semarang yang tergabung dalam wilayah metropolitan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan) berpenduduk mencapai 7,3 juta jiwa, sekaligus sebagai wilayah metropolitan terpadat keempat di Pulau Jawa, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang yang signifikan ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit yang tersebar di penjuru kota. Perkembangan regional ini menunjukan peran strategis Kota Semarang terhadap roda perekonomian nasional.
Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Dr.Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu M.Sos. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Demak di sebelah timur, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, dan Kabupaten Kendal disebelah barat. Kota Semarang memiliki luas wilayah administratif sebesar 373,70 km persegi, sekaligus merupakan administrasi kotamadya terluas di Pulau Jawa.
Secara etimologis, nama “Semarang” berasal dari kata “sem”, yang berarti “asam/pohon asam”, dan kata “arang”, yang berarti “jarang”, yang digabungkan menjadi “asam yang jarang-jarang”. Penamaan “Semarang” ini bermula ketika Ki Ageng Pandanaran I datang ke sebuah pulau bernama Pulau Tirang (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon asam yang jarang-jarang tumbuh berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini sempat berubah saat zaman kolonialisme Hindia Belanda menjadi “Samarang”. Kota Semarang merupakan satu dari tiga pusat pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi Hindia Belanda sebagai pemasok hasil bumi dari wilayah pedalaman Jawa.
Seperti kota besar lainya, Kota Semarang mengenal sistem pembagian wilayah kota yang terdiri atas: Semarang Tengah atau Semarang Pusat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Barat, dan Semarang Utara. Pembagian wilayah kota ini bermula dari pembagian wilayah sub-residen oleh Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Namun saat ini, pembagian wilayah kota ini berbeda dengan pembagian administratif wilayah kecamatan. Meskipun pembagian kota ini jarang dipergunakan dalam lingkungan Pemerintahan Kota Semarang. Namun pembagian kota ini digunakan untuk mempermudah dalam menerangkan suatu lokasi menurut letaknya terhadap pusat kota Semarang. Pembagian kota ini juga digunakan oleh beberapa instansi di lingkungan Kota Semarang untuk mempermudah jangkauan pelayanan, seperti PLN dan PDAM.
Batas wilayah administrasi Kota Semarang meliputi:
Kota Semarang adalah salah satu kota penting yang terletak di pesisir utara Jawa dan sebagai hub utama penghubung Jakarta–Surabaya dan kota–kota di pedalaman selatan Jawa (Surakarta dan Yogyakarta). Kota Semarang memiliki ketinggian dari 2 meter bawah permukaan laut hingga 340 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng 0%–45%. Kota Semarang merupakan kota yang memiliki kondisi topografi yang unik berupa wilayah dataran rendah yang sempit dan wilayah perbukitan yang memanjang dari sisi barat hingga sisi timur Kota Semarang. Wilayah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit.
Wilayah dataran rendah pada wilayah barat Kota Semarang hanya memiliki lebar 4 kilometer dari garis pantai, sedangkan pada wilayah timur Kota Semarang wilayah dataran rendah semakin melebar hingga 11 kilometer dari garis pantai. Wilayah dataran rendah ini merupakan dataran banjir dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang, seperti Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan Kali Bringin. Wilayah dataran rendah ini membentang di sisi utara Kota Semarang dan hampir mencakup 40% total wilayah Kota Semarang. Wilayah dataran rendah ini dikenal sebagai kota bawah (Semarang Ngisor), sekaligus sebagai pusat aktivitas perekonomian kota. Dengan kondisi demikian, wilayah kota bawah sering kali dilanda banjir tahunan dan puncaknya ketika musim penghujan. Sejumlah wilayah khususnya Semarang Utara, banjir ini kadang juga disebabkan luapan air pasang laut (banjir rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini membentang di sisi selatan. Perbukitan ini merupakan bagian dari rangkaian formasi pegunungan utara Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai kota atas (Semarang Dhuwur). Wilayah perbukitan ini juga merupakan kawasan hulu dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang. Wilayah kota atas juga bagian dari bentang kaki gunung api Ungaran, yang terletak pada sisi selatan Kota Semarang.
Kota bawah ini meliputi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dan Semarang Utara. Kota bawah ini merupakan kawasan pusat kota dan jantung perekonomian Semarang. Kota bawah juga berperan sebagai downtown, antara lain untuk pusat hiburan, perdagangan, pelayanan publik, dan pemerintahan. Kondisi topografi kota bawah yang mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi sangat cepat dan timbul perluasan wilayah perkotaan. Kota atas ini meliputi Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan dan Mijen. Kini, wilayah kota atas merupakan pusat pertumbuhan baru di Kota Semarang. Salah satu sektor wilayah yang memiliki pertumbuhan yang spesifik terhadap differensiasi pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk adalah sektor Banyumanik–Tembalang. Sarana prasara yang mendukung, sangat mendorong pertumbuhan dan minat investasi pada wilayah tersebut. Pertumbuhan pada wilayah ini ditandai dengan berkembangnya permukiman, munculnya pusat perekenomian baru, dan eksistensi gedung pencakar langit. Salah satu alasan wilayah ini berkembang juga merupakan hasil kebijakan Pemerintah Kota Semarang memindahkan UNDIP dari Pleburan ke Tembalang, sebagai upaya pemerataan penduduk di Kota Semarang. Strategi ini juga dilakukan pada pemindahan kampus UNNES dari Kelud Raya ke Gunung Pati.
Kota Semarang dialiri oleh beberapa sungai/kali, meliputi Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker. Beberapa sungai ini difungsikan sebagai sistem drainase untuk pengendali banjir di Kota Semarang, meliputi Sungai Garang, Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Plumbon, dan Sungai Bringin. Sistem hidro-drainase di Kota Semarang sudah mengenali sistem kanalisasi seperti kota-kota di Belanda. Sistem kanalisasi ini dilatarbelakangi oleh Pemerintah Hindia Belanda yang melakukan kanalisasi di Sungai Semarang dengan menyudet Sungai Semarang dengan Sungai Garang, untuk keperluan drainase banjir kota dan jalur lalu lintas kapal dagang. Sungai Semarang ini merupakan sungai yang mengalir ke wilayah pusat kota. Sungai Semarang mengalir dari kaki Bukit Bergota sisi barat–selatan Lawang Sewu–jalur inspeksi Batan Miroto–Pecinan–Kota Lama–Muara Baru. Pada tahun 1885, kanalisasi telah rampung dibangung oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Sungai Garang (sisi barat kota). Sungai Garang ini merupakan Banjir Kanal Barat yang letaknya tepat di tengah wilayah Kota Semarang dan membagi Kota Semarang menjadi dua sisi, yaitu sisi barat dan sisi timur. Tahun 1895, Kanalisasi baru telah diselesaikan oleh Pemerintah Belanda sebagai upaya pencegahan banjir yang semakin parah di Kota Semarang kala itu, yaitu dengan membangun Banjir Kanal Timur. Pembangunan Banjir Kanal Timur ini dilakukan dengan menyudet Sungai Plumbon yang mengalir di wilayah timur Kota Semarang. Pembangunan kanalisasi di Kota Semarang merupakan pembangunan kanalisasi pertama di Indonesia. Keberhasilan kanalisasi Kota Semarang ini mendorong pembangunan kanalisasi di kota-kota lain, seperti Jakarta, Surabaya, dan Padang. Hingga kini, ketiga sungai kanal tersebut masih menjadi sorotan Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan normalisasi dan pengerukan, agar drainase perkotaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kota Semarang memiliki kemiripan karakteristik kondisi fisik dengan kota-kota di Belanda. Kemiripan ini berupa cekungan bawah laut, karena adanya depresi daratan sehingga membentuk ledokan yang tidak begitu luas. Depresi daratan ini disebabkan karena penurunan muka tanah dan land subsidence akibat eksploitasi airtanah berlebih. Jenis tanah aluvial juga berpengaruh dalam penurunan muka tanah di wilayah Kota Semarang. Adanya cekungan ini juga efek yang ditimbulkan karena aktivitas reklamasi pada pantai-pantai di Kota Semarang yang membentuk tanggul-tanggul laut. Beberapa wilayah di Kota Semarang, khususnya Semarang Utara memiliki ketinggian dibawah permukaan laut. Kondisi seperti ini memungkinkan timbulnya banjir cukup parah pada wilayah cekungan tersebut.
Kota Semarang memiliki garis pantai sepanjang 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tidak beraturan. Pengaruh aktivitas manusia berperan dalam perubahan tipologi pantai, seperti aktivitas reklamasi dan sedimentasi oleh sungai. Salah satu kawasan reklamasi yang cukup dikenali oleh masyarakat Kota Semarang adalah Pantai Marina. Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari kondisi geografis Semarang yang merupakan wilayah pesisir dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi cikal bakal pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi wilayah perkotaan saat ini. Bermula dari aktivitas perdagangan di pelabuhan menjadikan Kota Semarang merupakan wilayah strategis dalam pengembangan perekonomian dan kontribusi distribusi barang jasa sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai-sungai yang mengalir di pusat kota dahulu merupakan kawasan pelabuhan. Salah satu sungai tersibuk sebagai jalur lalu lintas kapal dan perahu adalah sungai Semarang. Akibat sedimentasi sungai, sungai Semarang sudah tidak memungkinkan untuk jalur lalu lintas, kemudian pelabuhan direlokasi ke Muara Baru.
Kota Semarang memiliki kondisi iklim tropis dengan tipe iklim menurut klasifikasi Koppen adalah Am (tropikal monsunal). Iklim tropis monsunal ini dipengaruhi oleh letak lintang yang cukup jauh dari khatulistiwa sehingga efek ITCZ (hujan tahunan) kurang berpengaruh di Kota Semarang. Iklim monsunal ini juga berpengaruh terhadap pola musim di Kota Semarang secara periodik, yaitu musim kering/kemarau dan musim basah/penghujan. Pola musim di Kota Semarang disebabkan oleh pergerakan tahunan matahari yang menyebabkan perubahan dan perbedaan tekanan pada wilayah permukaan bumi.
Musim basah/penghujan memiliki periode 6 bulan (Oktober–Maret) meskipun keadaan sering berubah-ubah. Bulan Januari merupakan puncak musim basah dengan rata-rata curah hujan 430 mm dengan suhu rata-rata 27 derajat. Musim basah di Kota Semarang memiliki karakteristik dengan kondisi udara yang hangat dan basah. Musim basah ini terjadi karena adanya aliran massa udara dingin dari Benua Asia bertemu dengan massa udara hangat di sepanjang khatulistiwa, sehingga menimbulkan gumpalan awan dengan kandungan uap air tinggi di kawasan ekuator. Bulan-bulan basah juga merupakan periode penyinaran matahari lebih panjang daripada periode bulan-bulan kering. Puncaknya pada tanggal 22 Desember dimana terjadi December Solstice (titik balik selatan matahari), yang mana lama panjang hari di Kota Semarang adalah 12 jam 30 menit (lebih panjang 30 menit).
Musim kering/kemaru memiliki periode 6 bulan (April–September) meskipun keadaan dan awal musim sering berubah-ubah. Bulan Agustus merupakan puncak musim kering dengan rata-rata curah hujan 60 mm dengan suhu rata-rata 28 derajat. Musim kering ini memiliki karakteristik kondisi udara yang kering dan terik. Terdapat fenomena yang terjadi ketika musim kering berlangsung di Kota Semarang, yaitu fenomena penurunan suhu udara. Fenomena penurunan suhu udara ini terjadi akibat adanya aliran massa udara dingin dari Australia menuju ke Benua Asia. Aliran massa udara dingin ini terjadi karena adanya pembentukan sistem tekanan tinggi di Australia dan pusat tekanan rendah di Asia sepanjang periode musim kering. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh pergerakan tahunan matahari dan letak matahari yang saat periode musim kering berada di belahan bumi utara. Suhu udara terendah yang pernah terekam pada bulan Juli 2015 mencapai 18 °C. Periode bulan-bulan kering merupakan periode penyinaran matahari lebih singkat dibandingkan bulan-bulan basah. Puncaknya pada tanggal 21 Juni dimana terjadi June Solstice (titik balik utara matahari), yang mana lama panjang hari di Kota Semarang adalah 11 jam 35 menit (lebih singkat 25 menit).
Musim peralihan merupakan periode dimana terjadi pergantian musim, baik basah ke kering maupun sebaliknya. Musim peralihan ini terjadi pada bulan-bulan awal dan akhir baik musim basah maupun kering, yaitu bulan September, Oktober, Maret, dan Aprl. Musim peralihan ini ditandai dengan bulan-bulan lembap yang mana curah hujan bulanan lebih dari 100 mm, namun kurang dari 200 mm. Karakteristik musim peralihan ini ditandai dengan kondisi udara yang sangat lembap, sehingga menimbulkan efek gerah pada tubuh. Kondisi udara pada musim peralihan sangat ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga banyak muncul penyakit, seperti flu, demam, dan penyakit kulit. Bulan-bulan musim peralihan ini disebabkan oleh fenomena kulminasi yang terjadi di Kota Semarang. Fenomena kulminasi terjadi pada bulan Oktober akhir dan bulan Februari pertengahan di Kota Semarang.
Kota Semarang memiliki iklim basah dengan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.780 mm. Meskipun demikian, curah hujan di Kota Semarang bervariasi, karena pengaruh dari efek topografi yang ada di Kota Semarang. Kota bawah memiliki rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.500 mm, sedangkan Kota atas memiliki rata-rata curah hujan tahunan lebih tinggi sebesar 3.000 mm. Perbedaan curah hujan ini disebabkan karena efek topografi yang menimbulkan hujan konveksi pada wilayah Kota Semarang. Rata-rata suhu tahunan di Kota Semarang sebesar 28 °C, dengan fluktuasi suhu tidak begitu signifikan dalam setahun. Suhu tertinggi yang pernah terjadi di Kota Semarang adalah 39 °C, dan suhu terendah yang pernah terjadi adalah 18 °C. Fenomena suhu panas ini juga dikarenakan adanya fenomena urban heat island di Kota Semarang.
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Bergota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berjarak antara satu sama lain (jarang-jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.
Pada tanggal 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya. Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico (kanji: 副市長)) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesbiyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Selain sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga merupakan pusat perdagangan dan bisnis yang termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN). Peranannya sebagai pusat perdagangan dan bisnis, dimana kontribusi ekonomi Kota Semarang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Menurut data BPS 2020, PDRB Kota Semarang atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp 189 triliun.:38-39 Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.:43
Dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah migrasi masuk, penurunan angka pengangguran, dan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang masih kalah saing dengan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Surabaya, namun iklim bisnis yang kondusif memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung-gedung pencakar langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memiliki 50 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 85 gedung berkisar 7–11 lantai. Gedung-gedung pencakar langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung-gedung pencakar langit ini terkonsentrasi pada wilayah Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah daftar gedung-gedung pencakar langit yang sudah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: Daftar gedung tertinggi di Semarang.
Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian regional Jawa Tengah, Kota Semarang telah bertransformasi dan berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurun waktu perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang terus berkontribusi dan turut andil dalam finansial dan moneter yang vital di Indonesia. Sektor perdagangan dan perindustrian yang berkembang pesat menjadi kunci dasar pembangunan Kota Semarang. Pertumbuhan kota yang sangat tinggi juga dikarenakan berkembangnya sektor jasa dalam arus perekonomian Kota Semarang dan akan terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini sangat mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan konsumen, dan minat investasi. Semakin kondusifnya iklim bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dan perdagangan. Sebagai upaya regionalisasi dan keperluan tata ruang wilayah, berkembang kawasan bisnis terpadu atau CBD (Central Business District) di Kota Semarang yang diperuntukan untuk kawasan ekonomi terpadu.
Kota Semarang memiliki kawasan CBD utama, yaitu Golden Triangle Business District. Golden Triangle Business District merupakan kawasan bisnis terpadu yang terletak di Semarang Pusat yang memiliki tiga segmen sub-CBD, meliputi: Simpang Lima City Center (SLCC), Pemuda Central Business District (PCBD), dan Gajahmada Golden Triangle (GGT). Selain Golden Triangle Business District, Kota Semarang juga memiliki kawasan CBD yang masih berkembang tersebar di beberapa lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dan Kawasan CBD Jenderal Sudirman – Kalibanteng. Pengembangan kawasan CBD ini disebabkan karena kondisi pusat kota mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan pusat bisnis.
Simpang Lima City Center (SLCC) adalah segmen dari kawasan Golden Triangle Central Business District (CBD) atau Kawasan Bisnis Terpadu yang terletak di wilayah Kota Semarang Pusat. SLCC merupakan sub-CBD yang berperan sebagai jantung perekonomian Kota Semarang. Jalan-jalan protokol yang termasuk dalam SLCC, meliputi: Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan, Jalan Achmad Yani, Jalan Gajahmada, dan Jalan KH Achmad Dahlan. SLCC dihiasi oleh banyaknya bangunan pencakar langit yang hadir di kawasan ini. Terdapat beberapa gedung ikonik yang menjadi ikon dari SLCC, antara lain: IBGAGDETSTORE,Swiss-Belhotel InternationalHotel Semarang, Ciputra Mall, Horison Hotel, Plaza Simpang Lima, Louis Kienne Serviced Apartment Hotel, HA-KA Hotel, Santika Premiere Hotel, Wisma HSBC, Indosat Oooredoo Tower, Living Plaza ACE Hardware & InForma, Gramedia Center Pandanaran, Accor Ibis Simpang Lima Hotel, Amaris Simpang Lima Hotel, Tentrem Hotel Mall Apartment Semarang, Simpang Lima Residences, SMC (Semarang Medical Centerl) Telogorejo Hospital, Mega Bank Tower, Universitas Stikubank Tower, Pandanaran Hotel, DBS Center, @Hom Hotel, SentraLand Superblock, Graha Bank Indonesia, Plaza Telkom, Wisma Telkomsel, XL Axiata Center Simpang Lima, Bank Mandiri Plaza, CitiBank Square, Pramuka Building, Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kantor Polda Jawa Tengah, dan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah.
Pemuda Central Bussiness District (PCBD) merupakan segmen kawasan bisnis terpadu Golden Triangle yang terletak di kawasan Tugu Muda dan Jalan Pemuda di Wilayah Semarang Pusat. PCBD merupakan titik terbarat kawasan Golden Triangle. PCBD mencakup Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pandanaran, dan Jalan MGR Soegijapranata. Terdapat bangunan ikonik Kota Semarang yang termasuk dalam kawasan PCBD, yaitu Tugu Muda dan Lawang Sewu Heritage Complex. Bangunan-bangunan tinggi juga hadir di kawasan PCBD, antara lain: Semarang Tourism Center, Pandanaran Building, Danamon Tower, Wisma BII Maybank, Menara Juang 45, Wisma Sucofindo (FWD & DanaReksa), DP Mall, SmartFren Galeri, Bank Panin Plaza, Menara Suara Merdeka, Premier Inn Hotel Office Tower (coming soon), The Pinnacle Apartment Tower, Menara Bank Mega, Manulife Building, ANZ Square, Graha BRI, House of Indonesia Stock Exchange (IDX) Pandanaran (Bursa Efek Indonesia Semarang), Dafam Hotel, Graha Bina Artha (Bank JaTeng headquarter), Amaris Hotel, Gramedia Plaza Pemuda, Paragon City Mall, Crowne Plaza Hotel, Accor Novotel Hotel, Whiz Hotel, CitraDream Hotel, Accor Ibis Budget Hotel, Menara Bank Mandiri, Wisma BCA, Marquis de Lafayette Pollux, Sri Ratu Plaza.
Gajahmada Golden Triangle (GGT) merupakan segmen kawasan bisnis terpadu Golden Triangle yang terletak di wilayah Semarang Pusat. GGT merupakan sub-CBD Golden Triangle yang terkonsentrasi di wilayah utara. GGT ini mencakup Jalan Gajah madan, Jalan Depok, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Pemuda. Di dalam GGT, terdapat kawasan Budaya Tionghoa (Pecinan) Semarang (Semarang Chinatown Heritage Complex) dan kawasan cagar budaya Pasar Johar Semarang. Kini, GGT hadir dengan beberapa bangunan tinggi yang menghiasi kawasan tersebut, antara lain: Gumaya Tower Hotel, ACE Gajahmada, Sri Ratu Mall, MG Suites Maven Hotel & Residences, Chanti Hotel, Semarang Town Square (SETOS), 3 Store Gajahmada, Grandhika Hotel, dan Louis Kienne Pemuda.
Kawasan CBD Semarang Selatan merupakan pengembangan pusat perekonomian dan pelayanan publik baru di wilayah Semarang Selatan. Pemusatan perekonomian baru ini bertujuan untuk mengatasi kejenuhan kegiatan perekonomian di pusat kota. Kawasan CBD Semarang Selatan ini merupakan gabungan dari kawasan CBD Setiabudi dan Kawasan CBD Tembalang – Banyumanik. Kawasan CBD Semarang Selatan sangat potensial dan kondusif untuk mengembangkan bisnis dan minat investasi, dikarenakan aksesibilitas tinggi dan pergeseran pusat bisnis yang terjadi di Kota Semarang. Kawasan CBD Semarang Selatan siap akan dihiasi oleh beberapa gedung yang menjulang tinggi diatas 25 lantai dalam beberapa waktu kedepan. Kawasan CBD Semarang Selatan nantinya akan menjadi pusat ekonomi selatan Kota Semarang. Gedung-gedung yang akan menghiasi kawasan CBD Semarang Selatan antara lain: Lippo Setiabudi Superblock, Transmart Setiabudi, Apartment Tamansari Cendekia, Paltrow Apartment, dan Alton Apartment. Jalan-jalan yang menjadi konsentrasi Kawasan CBD Semarang Selatan adalah Jalan Setiabudi, Jalan Prof. Soedarto, Jalan Tirto Agung Pedalangan, dan Jalan Durian Raya.
Kawasan CBD Semarang Timur merupakan pengembangan pusat perdagangan dan jasa di wilayah timur Kota Semarang. Pengembangan kawasan bisnis ini terpusat pada sepanjang Jalan Majapahit di Kecamatan Pedurungan. Pengembangan ini akan didorong oleh adanya proyek strategis Pemerintah Kota Semarang, yaitu Simpang Lima II yang nantinya akan berdiri di Kecamatan Pedurungan. Kawasan CBD Semarang Timur merupakan kawasan bisnis dengan pertumbuhan tercepat setelah Semarang Selatan. Pertumbuhan kawasan CBD ini ditandai dengan munculnya gedung pencakar langit, yaitu Hotel Horison, dan outlet restoran-restoran internasional, seperti Pizza Hut, McDonald’s Pedurungan, dan Hoka Hoka Bento. Terdapat juga pusat perbelanjaan yang hadir di kawasan ini, yaitu Transmart IV, Central City Mall, Lotte Mart dan Super Swalayan Ada.
Kawasan CBD Semarang Barat merupakan pengembangan pusat kegiatan perekonomian Kota Semarang di wilayah barat. Pengembangan kawasan bisnis terpadu ini mencakup Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pamularsih, Jalan Siliwangi, Bundaran Kali Banteng, dan Jalan Madukoro. Kawasan CBD ini berkembang karena pengaruh dari aksesibilitas terhadap Bandara Internasional Achmad Yani dan pertumbuhan penduduk di wilayah Semarang Barat. Kawasan CBD Semarang Barat merupakan salah satu CBD yang tidak memiliki gedung pencakar langit sebagai penunjang aktivitas perekonomian di kawasan tersebut, dikarenakan adanya peraturan KKOP otoritas Bandara Internasional Achmad Yani terhadap ketinggian banggunan. Peraturan KKOP ini menyangkut keselamatan lalu lintas udara di Kota Semarang. Terdapat pusat perbelanjaan dan perkantoran yang hadir di kawasan CBD Semarang Barat, antara lain: Giant Supermarket, Super Indo Supermarket, Semarang Grand City Mall, dan Kompleks Perkantoran Madukoro. Per Juni 2018, Jalan Madukoro merupakan akses utama menuju Bandara Internasional Achmad Yani dari pusat kota.
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Semarang dalam tiga periode terakhir.
Kota Semarang memiliki 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 1.653.035 jiwa dan luas wilayah 373,78 km² dengan kepadatan 4.422 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang, adalah sebagai berikut:
Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Namun ada pula beberapa suku dan etnis yang juga mendiami kota Semarang seperti Arab, Tionghoa dan Melayu. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Menurut BPS Semarang komposisi penduduk adalah : suku Jawa 93%, suku Tionghoa 4%, suku lainnya 3%.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau yang biasa disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD merupakan salah satu instrumen kebijakan yang digunakan pemerintah daerah sebagai alat untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan, pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Secara umum APBD terbagi dalam 3 akun besar yaitu akun Pendapatan, akun Belanja dan akun Pembiayaan. Akun Pendapatan dalam APBD berisi sumber-sumber pendapatan pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (Daper) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Belanja adalah seluruh belanja pemerintah daerah yang dialokasikan untuk satu tahun anggaran. Pembiayaan adalah sejumlah pembiayaan dikelola pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran digunakan untuk menutup defisit anggaran.
APBD Kota Semarang dapat kita jabarkan sebagai berikut
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara lain:
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.
Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China. Lumpia sendiri diambil dari kata lun pia (hokkien : 润餅).
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Wali Kota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang hendak pergi dari Jakarta atau Jawa Barat ke Surabaya atau Jawa Timur dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang untuk singgah.
Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Wali Kota Semarang menyetujui slogan “SPA”, di mana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan di mana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)
Kota Semarang memiliki beberapa event perayaan, yaitu:
Makanan khas Semarang antara lain adalah:
Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:
Minuman khas Semarang antara lain adalah:
Oleh-oleh khas Semarang antara lain adalah:
PSIS Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri
Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.
Semarang United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer Indonesia.
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang merupakan sasana tinju yang membina amatir dan profesional tingkat dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bus Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama tahun 1984 – 1985 memiliki beberapa petinju amatir dan profesional, namun kurang maksimal karena iklim pertandingan yang jarang. Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, saat itu Sasana Orang Tua sempat mencetak juara Nasional atas nama Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 membentuk Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing mencoba fokus kepada tinju pro dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda merupakan lambang kota Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana tetap jalan namun konsen di Tinju amatir, untuk Tinju profesional dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tahun 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berhasil mencetak 3 (tiga) juara Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / kelas Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana ikut merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi tingkat internasional , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tahun 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena nama perusahaan sponsor berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan nama Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya minat atlet untuk berlatih mempengaruhi prestasi tinju kota Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi minim juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan nama sasana menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekaligus promotor tinju penggerak roda pertinjuan tanah air dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Selain itu, untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah bagian Selatan dan Jawa Timur, saat ini telah dioperasikan ruas Jalan Tol Semarang-Solo yang beroperasi penuh sejak tahun 2018, dan untuk menghubungkan Semarang dengan kota-kota di Jawa Tengah bagian Barat, Jawa Barat, dan Jakarta, telah dioperasikan Jalan Tol Semarang-Batang yang beroperasi sejak tahun 2018. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi Trans Semarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta. Pada tahun 2019, mulai beroperasi Feeder Trans Semarang yang merupakan kendaraan seperti ELF long chasis yang dapat menjangkau kawasan permukiman yang tidak dapat dilewati oleh BRT. Feeder ini juga memiliki koridor dan halte tersendiri, sehingga dapat memperluas akses transportasi umum di Kota Semarang.
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen–Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang–Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api utama, yaitu: Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Semarang Poncol.
Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negeri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:
Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics terdapat 6 universitas di Semarang termasuk 100 universitas terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang, perguruan tinggi di Kota Semarang:
Peta Kota Semarang
Peta Provinsi Jawa Tengah
Hubungi kami
Jadi meskipun bisnis Anda berada Kota Semarang, namun hasil pembuatan conveyor dapat kami kirimkan ke Kota Semarang tersebut. Jadi segera hubungi jasa pembuatan conveyor Kota Semarang
Lokasi kantor kami ada di:
PT Datum Presisi Indonesia | Fabrikasi Conveyor dan Tangki
Komplek Lingkungan Industri Kecil (LIK) Blok G12A-G13A, Jl. Soekarno Hatta No.Km 12, RW.5, Mekar Mulya, Gedebage, Bandung City, West Java 40614
0812-2245-0496
atau hubungi Jasa Pembuatan Conveyor Kota Semarang via tombol WA dibawah ini
Kami membantu meningkatkan keuntungan bisnis Anda memakai dengan conveyor custom sesuai Kebutuhan produksi.